SCRAPER
A.
Pengertian
Scraper adalah alat gali tanah, umumnya
digunakan di tambang terbuka. Alat
ini mampu melakukan tiga tugas sekaligus:
1.
Memuat
2.
Mengangkut
3.
Membongkar
muatan
Bentuk scraper mirip dengan truk biasa yang membedakannya yaitu bak bawah
scraper dapat diturunkan dengan ujungnya berbentuk seperti bilah. Saat scraper bergerak maju, bilah akan
menggaruk tanah mirip cara kerja sekop. Tanah garukan ini langsung ditampung
dalam bak. Setelah bak
penuh bilah kemudian diangkat, dan melajulah scraper ke tempat pembongkaran
muatan.
Alat ini cocok digunakan di lapisan yang
tidak terlalu keras. Begitu
pula, tanah dengan banyak bongkah batu juga tidak cocok untuk scraper. Scraper efektif digunakan jika jarak
angkut tidak terlalu jauh. Artinya,
tempat pemuatan dan pembongkaran mesti berdekatan.
Scraper berukuran besar umumnya
mempunyai dua mesin untuk menggerakkan roda depan dan belakang. Besar mesin
dapat mencapai 550 hp per buahnya. Selain
bermesin sendiri, dikenal pula scaper tanpa mesin. Scraper jenis ini perlu
ditarik alat lain untuk pengoperasiannya. Hanya
sedikit yang masih menggunakan alat jenis ini, dua scraper dapat dioperasikan bersama
dengan formasi push-pull. Dalam
formasi ini,
kedua scraper digandengkan hingga dapat saling menarik-mendorong untuk
mengoptimalkan kinerja. Di
medan yang berat, scraper juga sering dibantu oleh bulldozer, Tugas bulldozer
mendorong scraper untuk memberi tambahan tenaga.
B. Kegunaan/Fungsi
Scraper digunakan
untuk memuat, memindahkan, menyebarkan dan membuang material dalam rangka
pemeliharaan jalan.dan bisa juga digunakan untuk menggali muatannya sendiri,
lalu mengangkut ke tempat yang ditentukan, kemudian muatan itu disebarkan dan
diratakan. Scraper
mampu menggali
atau mengupas
permukaan tanah sampai setebal + 2,5 mm atau menimbun suatu tempat sampai tebal
minimum + 2,5 mm pula. Pemilihan
scraper untuk pekerjaan ini tergantung pada :
1)
Karakteristik material yang di operasikan
2)
Panjang jarak tempuh
3)
Kondisi jalan
4)
Alat bantu yang diperlukan
Efisiensi
penggunaan scraper tergantung
pada:
1)
kedalaman tanah yang digali
2)
kondisi mesin
3)
operator yang bekerja
Jika
ditinjau dari penggeraknya, jenis scraper ada dua macam, yakni:
1)
Scraper yang ditarik Buldoser (Down
Scrapper Tractor)
2)
Scraper yang memiliki mesin
penggerak sendiri (Self Propelled Scrappers)
Scraper umumnya digolongkan berdasarkan
typenya, scraper yang ditarik (towedscraper),
scraper bermotor (motorized scraper),
dan scraper yang mengisi sendiri (self
loading scraper). Towed
scraper umumnya ditarik crawler traktor dengan kekuatan mesin 300 hp atau
lebih. Scraper jenis ini dapat menampung
material sebanyak 6-30 m3. Daya tampung motorized scraper adalah
sebanyak 15-30 m3.
Motorized scraper mempunyai kekuatan 500
hp atau lebih dengan kecepatan mencapai 60 km/jam karena menggunakan alat
penggerak ban. Akan tetapi daya cengkeram ban terhadap tanah kurang sehingga
scraper tipe ini dalam operasinya memerlukan bantuan crawler traktor yang
dilengkapi blade atau scraper lain.
Pengoperasian
dengan alat bantu ini dilakukan dengan dua cara :
1)
Push Loaded
Alat
bantu dipakai hanya pada saat pengerukan dan pengisian. Pada saat bak penampung
telah penuh, scraper dapat bekerja sendiri. Dengan demikian alat bantu dapat
membantu tiga hingga lima scraper. Dengan adanya alat bantu, jarak tempuh
scraper dapat mencapai 3 km. Ukuran dozer yang dipakai tergantung dari daya
muat scraper.
2)
Push Pull
Dua
buah scraper dioperasikan dengan cara ini, keduanya saling membantu didalam
pengerukan.Scraper yang dibelakang mendorong scraper yang didepannya pada saat
pengerukan dan scraper didepannya menarik scraper yang dibelakang pada saat
pengerukan.
Karena kedua tipe scraper di atas tidak
dapat memuat sendiri hasil pengerukannya, maka scraper tertentu dilengkapi
semacam conveyor untuk memuat tanah.Scraper seperti ini dinamakan self loading
scraper.Dengan adanya tambahan alat ini maka berat aklat bertambah sekitar 10 –
15 %.
Seperti disebutkan di atas, scraper
dipakai untuk pengerukan top soil. Top soil yang dipindahkan berkisar pada
kedalaman 10 cm sampai 30 cm. Jika lahan yang akan diangkat top soilnya
mempunyai luas sedang maka self loading scrapr yang kecil atau crawler traktor
dengan scraper bowl dapat dipilih. Untuk lahan yang luas push loader scraper
dengan kecepatan tinggi menjadi pilihan. Bila
jarak tempuh kurang dari 100 m, biaya penggunaan alat ini sebaiknya
dibandingkan dengan biaya penggunaan dozer atau grader.
C. Jenis-Jenis Scraper
Ada
2 macam Scraper yaitu :
1)
Towed Scraper
Dalam operasinya ditarik buldozer karena
memang tidak bermesin, tenaganya diambil dari buldozer. Towed Scrapper jarak
angkut tidak lebih dari 500 meter.Towed scraper umumnya ditarik crawler traktor
dengan kekuatan mesin 300 hp atau lebih.Scraper jenis ini dapat menampung
material 8 – 30 m3.
2)
Motor Scraper
Dalam
pengoperasiannyaada yang menggunakan mesin tunggal/Front dan ada yang
menggunakan mesin ganda/Front and Rear. Scraper yang bermesin tunggal harus
dibantu pendorong (buldozer), sedangkan yang bermesin ganda tidak harus dibantu
pendorong buldozer. Jarak angkut motor scraper antara (500 – 2000 meter),
sangat effektif material/tanah yang diambil tidak terlalu keras dan medan
operasi memotong/meratakan bukit yang cukup luas.
D. Pengoperasian
Scraper
Scraper terdiri dari beberapa bagian
dengan masing-masng fungsinya. Bagian-bagian
tersebut adalah bowl, apron, dan tail gate.
·
Bowl adalah bak penampung muatan yang
terletak diantara ban belakang. Bagian depan bowl dapat digerakkan ke bawah
untuk operasi pengerukan dan pembongkaran muatan.
·
Apron adalah dinding bowl bagian depan
yang dapat diangkat pada saat pengerukan dan pembongkaran. Apron dapat menutup
kembali pada saat pengangkutan material.
·
Tali gate atau ejector merupakan dinding
belakang bowl. Pada saat pemuatan dan pengangkutan material dinding ini tidak
bergerak, namun pada saat pembongkaran muatan ejector bergerak maju untuk
mendorong material keluar dari bowl.
Pada saat pemuatan material, ejector
berada di belakang dan bowl diturunkan sampai cutting edge mengenai tanah. Apron juga dibuka lebar, alat kemudian
bergerak maju secara perlahan. Pada
saat alat bergerak maju, tanah masuk kedalam bowl.
Pengangkutan material dilakukan pada
kecepatan tinggi. Baik bowl apron, maupun ejector tidak melakukan gerakan. Bowl
harus tetap pada posisi di atas supaya cutting edge tidak mengenai tanah yang
menyebabkan kerusakan pada cutting edge dan permukaan tanah terganggu.
Pembongkaran muatan dilakukan dengan
menaikkan apron dan menurunkan bowl sampai material di dalam bowl keluar dengan
ketebalan tertentu. Kemudian apron diangkat setingginya dan ejector bergerak
maju untuk mendorong sisa material yang ada di dalam bowl. Pada saat pembongkaran selesai apron
diturunkan, bowl dinaikkan, dan ejector ditarik kembali pada posisi semula.
E.
Produktivitas
Sraper
Produktivitas scraper tergantung pada
jenis materisl, tenaga untuk mengangkut kondisi jalan, kecepatan alat,
efisiensi alat. Pertama-tama banyaknya material yang akan dipindahkan dan
jumlah pegangkutan dalamsatu jam ditentukan. Volume material yang akan
dipindahkan akan mempengaruhi kapasitas scraper yang dipilih. Sedangkan jumlah
pengangkutan perjam tergantung
pada waktu siklus scraper.
Waktu siklus scraper merupakan penjumlahan
dari waktu muat (LT), waktu pengangkutan (HT), waktu pembongkaran muatan (DT),
waktu kembali (RT), dan waktu antri (ST).nSelain
itu ada tambahan waktu berputar atau turning time (TT), dan waktu percepatan,
perlambatan pengereman atau accerelating.
ü Aplikasi loader
Fungsi
loader adalah yang paling umum adalah untuk memuat material kedalam alat
pengangkut. Pada area
yang datar alat pengangkut dapat diletakkan didekat loader sehingga gerakan
loader akan lebih mudah. Terdapat 3 metode pemuatan material dari kedalam truck
yaitu I shape loading, V shape loading, dan pass loading.Awalnya pemuatan
material kedalam alat pengangkut dilakukan oleh power shovel atau front shovel,
namun karena kapasitas loader makin besar maka penggunaan loader menjadi lebih
seriing. Fungsi lain dari loader adalah untuk menggali basement dan fondasi
dengan lebar yang sama dengan lebar bucket.
ü Produktivitas
Loader
Factor-faktor
yang harus diperhatikan didalam penentuan produktivitas loader adalah sebagai
berikut :
a.
Kondisi material
b.
Tipe bucket dan kapasitasnya
c.
Area untuk pergerakan loader
d.
Waktu siklus loader
e.
Waktu efisien loader
Material
|
Factor
|
Material
seragam atau campuran
|
0,95-1,00
|
Batu
kerikil
|
0,85-0,90
|
Batu
hasil peledakan (baik)
|
0,80-0,95
|
Batuan
hasil bebatuan (rata-rata)
|
0,75-0,90
|
Batuan
hasill peldakan (buruk)
|
0,60-0,75
|
Batuan
berlumpur
|
1,00-1,20
|
Lanau
basah
|
1,00-1,10
|
Material
berbeton
|
0,85-0,95
|
Tabel
Faktor pemuatan bucket
(Bucket fill factor, BBF)
Cara menghitung produktivitas adalah
dengan menggunakan table-tabel waktu yang tergantung pada beberapa factor.Waktu
muat tergantung pada jenis material yang diangkut. Waktu berputar ditentukan
sebesar 0,2 menit. Waktu bongkar ditentukan berdasarkan tempat atau kemana
material ditempatkan.Selain itu diperlukan koreksi terhadap waktu siklus.
Material
|
LT
|
Berbutir
seragam
|
0,03-0,05
|
Berbutir
campuran dan basah
|
0,03-0,06
|
Lanau
basah
|
0,03-0,07
|
Tanah
atau kerikil
|
0,04-0,20
|
Material
berbeton
|
0,05-0,20
|
Tabel
Waktu muat (menit)
Untuk meghitung waktu angkut (LT) dan
waktu kembali (RT) digunakan grafik yang berbeda utnuk setiap jenis loader.
Rumus yang digunakan untuk menghitung produktivitas adalah :
Uraian
|
Factor
|
Kondisi tanah:
·
Berbutir campuran
·
Diameter < 3 mm
·
Diameter 3-20 mm
·
Diameter 20-150 mm
·
Diameter 150 >
·
Kondisi tanah asli/lepas
|
+0,02
+0,02
−0,02
0
+0,03
+0,04
|
Timbunan
·
Tinbunan dengan tinggi > 3 m
·
Tinbunan dengan tinggi < 3 m
·
Pembongkaran dari truck
|
0
+0,01
+0,02
|
Lain-lain
·
Pengoperasian tetap
·
Pengoperasian tidak tetap
·
Target sedikit
·
Target berresiko
|
−0,04
+0,04
+0,04
+0,05
|
Table Faktor penambahan dan
penguranga untuk CT (menit)
Pemuatan
|
DT
|
Ditmpah di atas
tanah
Dimuat ke dalam
truck
|
±0,10
0,04-0,07
|
Tabel waktu buang (menit)
LOAD
HAUL DUMP
(LHD)
LHD adalah suatu alat
angkut pada tambang bawah tanah yang bisa sekaligus melakukan
pemuatan,pengangkutan dan dumping. Mesinnya bergerak dengan kecepatan sederhana
dan terdiri dari komponen internal dan eksternal. Bagian internal dari LHD
terdiri dari bucket, mesin kecil, emisi knalpot, profiler panjang dan sempit,
diesel knalpot perangkat perawatan, ban dan aksesoris ban, dan sistem
ventilasi. LHD dimodelkan sesuai dengan ketinggian tertentu dan disesuaikan
dengan daerah sempit di dalam tambang.Ini terdiri dari profiler panjang, rendah
dan sempit, yang membuatnya mudah beradaptasi dengan tambang dari semua
ukuran.Karena ukurannya, manuver LHD agak lambat tetapi bermanfaat karena dapat
mengankut material dalam jumlah banyak karena memiliki bucket yang besar.
LHD Internal.Standar
untuk LHD adalah mesin diesel dengan tenaga kuda berkisar antara 78-145, tetapi
LHDs lebih kecil yang dilengkapi dengan motor listrik. Mesin dari LHD yang
didinginkan baik oleh air atau udara dan terletak di chassis bersama dengan rem
darurat dan parkir, dan cairan hidrolik tahan terhadap api. LHD juga umumnya
dilengkapi dengan perangkat yang secara otomatis menutup suplai bahan bakar ke
mesin dalam situasi darurat seperti melebihi suhu gas buang. Sebuah sistem
ventilasi diperlukan untuk LHD untuk melawan asap knalpot yang berlebihan itu
menciptakan di dalam ruang tertutup. Sistem Ventilasi juga dimasukkan ke dalam
undang-undang keselamatan dan peraturan yang ditetapkan oleh banyak negara.
Untuk mencapai lingkungan kerja yang sehat, dianjurkan bahwa kecepatan udara
harus lebih dari 98,4 kaki (30 m) per menit.
Keunggulan
Loader Pertambangan Bawah Tanah Cat
·
Hidrolik yang bertenaga memberikan daya gali dan
angkat yang luar biasa. Pompa bervolume tinggi dan silinder yang besar
menyediakan waktu siklus yang cepat.
·
Joystick yang dioperasikan pilot menyediakan
pengoperasian yang mudah digerakkan serta kendali yang mulus.
·
Rangka tugas berat meredam bengkokan, benturan dan
daya muat yang tinggi. Z-bar linkage menghasilkan gaya dorong yang bertenaga
penuh dan sudut pemuatan yang optimal.
·
Bucket dirancang untuk kemampuan muat dan daya tahan
struktur yang optimal.
·
Alat kontrol dan meteran ditempatkan pada tempat yang
mudah dijangkau guna menghasilkan efisiensi optimal dan pengendalian yang
unggul selama jam kerja.
·
Dealer Caterpillar menyediakan dukungan produk yang
tiada banding, di segala tempat di seluruh dunia.
·
Loader pertambangan Caterpillar dirancang dengan
menempatkan keselamatan sebagai prioritas utama.
BELT
CONVEYOR
Belt conveyor merupakan rangkaian
ban berjalan yang dapat digunakan untuk mengangkut material baik yang berupa
unit load atau bulk material secara mendatar maupun miring. Belt dapat dibuat
dari beberapa macam bahan baik dari karet, maupun logam. Yang
dimaksud dengan “unit load” adalah benda yang biasanya dapat dihitung jumlahnya
satu per satu, misalnya kotak, kantong, balok dll. Sedangkan
Bulk Material adalah material yang berupa butir-butir, bubuk atau serbuk,
misalnya pasir, semen dll.
Bagian – bagian terpenting Belt
conveyor adalah :
a.
Belt: Fungsinya
adalah untuk membawa material yang diangkut.
b.
Idler: Gunanya
untuk menahan atau menyangga belt. Menurut letak dan fungsinya maka idler
dibagi menjadi :
-
Idler atas yang digunakan untuk
menahan belt yang bermuatan.
-
Idler penahan yaitu idler yang
ditempatkan ditempat pemuatan.
-
Idler penengah yaitu yang dipakai
untuk menjajaki agar belt tidak bergeser dari jalur yang seharusnya.
-
Idler bawah Idler balik yaitu yang
berguna untuk menahan belt kosong.
c.
Centering Device : Untuk
mencegah agar belt tidak meleset dari rollernya.
d.
Unit Penggerak (drive units) : Pada Belt
conveyor tenaga gerak dipindahkan ke belt oleh adanya gesekan antara belt
dengan “plulley” penggerak (drive pully), karena belt melekat disekeliling
pully yang diputar oleh motor.
e.
Pemberat (take-ups or counter
weight) : Yaitu komponen untuk mengatur tegangan belt dan
untuk mencegah terjadinya selip antara belt dengan pully penggerak, karena
bertambah panjangnya belt.
f.
Bending the belt
Alat yang dipergunakan untuk
melengkungkan belt adalah :
·
Pully terakhir atau pertengahan
·
Susunan Roller-roller
·
Beban dan adanya sifat kelenturan
belt.
g.
Pengumpan (feeder) : Adalah
alat untuk pemuatan material keatas belt dengan kecepatan teratur.
h.
Trippers : Adalah
alat untuk menumpahkan muatan disuatu tempat tertentu.
i.
Pembersih Belt (belt-cleaner) : Yaitu
alat yang dipasang di bagian ujung bawah belt agar material tidak melekat pada
belt balik.
j.
Skirts : Adalah
semacam sekat yang dipasang dikiri kanan belt pada tempat pemuatan (loading
point) yang gterbuat dari logam atau kayun dan dapat dipasang tegak atau miring
yang gunanya untuk mencegah terjadinya ceceran.
k.
Holdback : Adalah
suatu alat untuk mencegah agar Belt conveyor yang membawa muatan keatas tidak
berputar kembali kebawah jika tenaga gerak tiba-tiba rusak atau dihentikan.
l.
Kerangka (frame) : Adalah
konstruksi baja yang menyangga seluruh susunan belt conveyor dan harus
ditempatkan sedemikian rupa sehingga jalannya belt yang berada diatasnya tidak
terganggu.
m.
Motor Penggerak : Biasanya
dipergunakan motor listrik untuk menggerakkan drive pulley. Tenaga (HP) dari
motor harus disesuaikan dengan keperluan, yaitu :
·
Menggerakkan belt kosong dan
mengatasi gesekan-gesekan anatara idler dengan komponen lain.
·
Menggerakkan muatan secara mendatar.
·
Mengankut muatan secara tegak
(vertical).
·
Menggerakkan tripper dan
perlengkapan lain.
·
Memberikan percepatan pada belt yang
bermuatan bila sewaktu-waktu diperlukan.
Keuntungan dari penggunaan Belt
Conveyor :
1)
Menurunkan biaya produksi pada saat
memindahkan material.
2)
Memberikan pemindahan yang terus
menerus dalam jumlah yang tetap sesuai dengan keinginan.
3)
Membutuhkan sedikit ruang.
4)
Menurunkan tingkat kecelakaan saat
pekerja memindahkan material.
5)
Menurunkan polusi udara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar